masih ku kenang episod suka - suka kita
mataku tetap terpejam
namun dalam tidurku
bayang wajahmu seringkali menerpa.
Bangun dengan tangisan
hatiku sebal
sudah aku terima berpurnama
engkau pergi
namun hati ini tetap
hancur.
Terhayun sana ke sini menagih kasih
namun tiada
persis kamu ibunda
tapi cukuplah
mereka ada seadanya
setia menjadi pengganti suaramu.
Ku ingat mudahku helakan nafas
sama sekali akalku salah
makin ku menghirup udara
makin dadaku sempit.
Anak ini bingung
masih keliru
masih janggal
tapi apa ada sahajalah.
Cebisan doa
nukilanmu
masih mengiringiku
benar ibunda?
No comments:
Post a Comment